Saturday, July 28, 2018

Journey to the Historical Sites



Tahun 2018 ini, hingga di penghujung bulan Juli ini, setidaknya ada 4 lokasi di Indonesia yang aku kunjungi, di mana lokasi itu adalah peninggalan dari masa kerajaan dahulu.

Pertama, Candi Singosari dan Arca Dwarapala.


Candi Singosari

Aku bahkan tidak ingat, sudah berapa kali mengunjungi candi itu karena rumah nenekku yang sangat dekat dengannya. Dulu aku pernah sekolah di SD Negeri Pagentan 02 yang sangat dekat dengan candi ini, kelas 2 cawu 2 hingga kelas 3 cawu 1.

Candi Singosari sendiri berdasarkan penampakannya, kemungkinan belum selesai dibangun. Masih tampak batu yang akan diletakkan di puncak candi masih belum selesai dan ada ukiran yang belum selesai di atas pintu candi.

Arca Dwarapala

Ada 2 arca dwarapala tidak jauh dari candi. Menuju ke pemandian Kendedes. Ukuran arca ini sangat besar, dan sepertinya masih dinobatkan sebagai arca dwarapala terbesar di Jawa. Ukurannya mencapai 3,7 m. Di perkirakan kedua arca ini merupakan penanda gerbang kerajaan singosari pada zamannya.

Sebenarnya, kedatanganku ke Singosari ini, tidak direncanakan sebelumnya. Aku datang ke Singosari karena nenekku meninggal. Rasanya sudah lebih dari 10 tahun aku tidak pernah ke Singosari lagi. Banyak sekali perubahan. 

Setelah beberapa hari, aku sempatkan bersama ibu, bapak dan adikku sekeluarga untuk melihat lagi candi dan arca ini. Mumpung tidak jauh lokasinya.

Kedua, Keraton Kasepuhan Cirebon.

Setelah lebaran, bersama saudara-saudaraku dari Tegal, menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu keraton. Ini adalah kali kedua datang ke sana. Ada sedikit perubahan, museumnya sudah pindah ke gedung yang di depan. Tapi kali itu, tidak masuk ke museumnya. Kami hanya berfoto-foto sambil dijelaskan oleh salah satu pemandu wisatanya.

Keraton Kasepuhan, Cirebon

Ketiga, Goa Sunyaragi Cirebon

Selain Keraton Kasepuhan, aku juga sempatkan untuk berkunjung lagi ke goa ini. Tahun lalu ke sini saat menjelang siang hari bersama Jay. Sekarang mencoba suasana saat sore hari, aku ke sana bersama Rudi.

Goa ini berbeda dengan goa pada umumnya. Karena goa ini merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia. Sepertinya untuk keperluan semedi atau bertapa di zamannya. Terdiri atas ruang-ruang kecil dengan jalan masuk yang cukup sempit.

Kalau mau berkunjung ke goa ini sebaiknya memang pas sore hari. Karena selain sudah tidak panas terik matahari, kalau beruntung dapat cahaya emas matahari terbenam yang membuat foto makin keren.

Gerbang Goa Sunyaragi


Keempat, Candi Cetho di Karanganyar

Pertengahan Juli ini, dengan rombongan teman-teman kantor (FHI 360) ke Solo-Karanganyar-Salatiga, tujuan utama memang kondangan ke nikahan salah satu teman. Namun mumpung di sana juga makanya menyempatkan diri untuk wisata kuliner dan ke tempat-tempat yang instagrammable.

Sebenarnya Candi Cetho dan Candi Sukuh menjadi salah satu resolusi di tahun kemarin. Jadi baru sempat 1 yang terwujud. Semoga Candi Sukuh bisa di tahun ini juga.

Candi ini terletak di Desa Ceto di Kab. Karanganyar, di kaki Gunung Lawu. Lokasinya tepat di atas bukit.

Bangunan Paling atas di Candi Cetho

Salah satu punden di Candi Cetho

NB: Semua foto milik personal bukan comot dari situs lainnya.