Sunday, June 1, 2008

To Cirebon with Sadness

Aku kira aku tidak akan melakukan perjalanan ke luar kota lagi setelah kemarin ke Jogja di bulan ini. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.

Aku kembali menyusuri jalan dari Purwokerto hingga ke Cirebon. Sendirian. Naik sepeda motor. Dengan perasaan sedih aku ke sana.

Keponakanku. Anak Mbak Putri, Nazmi Fathadina meninggal. Pagi itu, 14 Mei 2008, sekitar jam 10 pagi. Pertama aku tahu kabar ini ketika adikku mengirim sms padaku. Dion berkata kalo dia akan ke Purwokerto. Aku kaget. Dion seharusnya langsung ke Cirebon. Itu yang mama inginkan. Dion ke Cirebon. Lalu aku menyuruhnya langsung ke Cirebon saja dan memberitahunya kalau papa sedang dalam perjalanan ke sana karena dikabari bahwa Nazmi sedang sakit.

—Nazmi udh g da mas. Tiket k crbn mhl. Q k pwt ja..insyaAlloh..—

Sms dari Dion tadi membuatku bingung untuk beberapa saat. Lalu aku langsung mengirim sms ke mama. Menanyakan tentang keadaan Nazmi.

—Nazmi br sj meninggal. Kamu cpt plng ke rmh. Tunggu brita dr mama.—

Beberapa detik aku terdiam. Tak percaya dengan isi sms itu. Beberapa menit kemudian Mbak Putri menelponku. Dengan isak tangisnya, dia memberitahu kabar itu. Sedih.

Padahal sekitar jam 3 pagi hari itu, Mbak Putri menelponku dan aku mendengar suara tangis Nazmi. Memilukan. Nazmi dari malam rewel, nangis terus, begitu katanya. Akhirnya papa memutuskan paginya akan langsung ke Cirebon. Sekitar jam 5.30 mama aku telpon. Mama memberitahu Nazmi sedang dibawa ke rumah sakit.

Sekitar jam 8 pagi papa berangkat ke Cirebon. Naik motorku.

Setelah mama memberitahuku, mama memintaku menelpon beberapa kerabat. Mengabarkan berita lelayu itu.

Sorenya, setelah aku menyiapkan semua, aku menuju ke Cirebon naik motornya papa. Sampai di sana sekitar setelah maghrib. Hari sudah gelap. Dan kudapati beberapa kerabat dari Tegal sedang di depan rumah. Juga Mbak Putri dan Mas Prio. Ada kesedihan yang mendalam di tatapan mereka. Begitu pula mama. Wajahnya sayu, ada bekas – bekas tangis di raut wajahnya.

Dan aku tak mau banyak bicara. Aku juga sedih. Meskipun tak ada tetes air mata saat itu.

Selamat tinggal Nazmi, keponakan cantikku... Om Batman sayang kamu...

(2300508)

1 comment:

siwi mars said...

ling, aku juga turut berduka cita atas meninggalnya keponakan kecilmu tercinta.kaget baca blogmu..walau dulu cuman sempet liat bentar si nazmi nan mungil dan cantik itu..